Audit Mutu dan Apel Aset Pascasarjana UNUJA: Menyulam Tertib, Menjalin Mutu, Menuju Kampus Berdampak

Paiton, 27 Mei 2025 — Semangat membangun kampus yang berkualitas dan berdampak kembali ditunjukkan oleh Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Melalui Lembaga Pengawasan dan Penjaminan Mutu (LPPM) UNUJA menyelenggarakan Audit Lapangan Audit Mutu Internal (AMI) Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Apel Aset di lingkungan Pascasarjana. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi langkah strategis untuk memastikan kualitas dan tertibnya pengelolaan aset serta layanan akademik.

Suasana Pascasarjana pada hari itu terasa lebih serius namun penuh semangat. Kegiatan dibuka oleh Dr. Ahmad Sahidah, Ph.D., selaku Kepala Bidang Pengawasan Universitas Nurul Jadid. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan sistem penjaminan mutu internal.

“Audit bukan semata soal koreksi, tetapi ruang evaluasi yang sehat. Ini bagian dari komitmen kita untuk terus tumbuh dan memperbaiki diri,” ujar beliau membuka kegiatan.

Audit dilakukan langsung oleh Moh. Fakhri Siddiqi, M.Akun., auditor internal dari LPPM, yang menelusuri berbagai dokumen mutu serta melakukan pengecekan kondisi riil aset yang dimiliki Pascasarjana. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kesesuaian pelaksanaan di lapangan dengan standar mutu universitas, sekaligus memastikan seluruh aset tercatat dan terkelola dengan baik.

Hadir dalam kegiatan ini para unsur penting dari lingkungan Pascasarjana, antara lain; Dr. Umar Manshur, M.A., Ketua Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI), Dr. Abu Hasan Agus R., M.Pd.I., Ketua Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Kepala Tata Usaha Pascasarjana, serta tim dari Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) dan Bagian Administrasi Umum (BAU) Pascasarjana.

Direktur Pascasarjana UNUJA Dr. H. Akmal Mundiri, M.Pd., menyambut hangat pelaksanaan audit ini dan menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, kegiatan ini memiliki peran penting dalam membangun ekosistem kelembagaan yang tertib dan bertanggung jawab.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Bukan hanya untuk menata aset dan sistem administrasi, tapi untuk menghadirkan tata kelola Pascasarjana yang lebih terstruktur dan berkelanjutan,” jelasnya.

Lebih jauh, beliau juga menyinggung tantangan yang akan dihadapi dalam mewujudkan program Kampus Berdampak. Di era transformasi digital dan pendidikan tinggi yang kompetitif, Pascasarjana dituntut untuk tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga tangguh dalam manajemen dan layanan. Audit dan apel aset menjadi pondasi awal menuju arah tersebut.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa merasakan manfaat langsung dari peningkatan mutu ini. Lingkungan yang tertata dengan baik akan mendukung proses belajar yang nyaman dan berkualitas,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa mutu dan dampak bukan datang dari sesuatu yang besar semata, tetapi dibangun dari hal-hal kecil yang dikerjakan secara konsisten dan sungguh-sungguh.

Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, Pascasarjana UNUJA terus melangkah maju — menyulam tertib, menjalin mutu, dan bergerak menuju kampus yang benar-benar berdampak.